PertanyaanTentang Tujuan Bimbingan Konseling Brainly. Bimbingan konseling adalah upaya sistematis, logis, objektif, dan juga berkelanjutan. Pertanyaan bimbingan konseling berikutnya, yaitu tentang tujuannya. Plis Soal Bimbingan Konseling (Bk) - brainly.co.id Berikut ini beberapa tujuan bimbingan konseling ditinjau dari berbagai macam aspek: Latar belakang psikologis dalam 0% found this document useful 0 votes181 views5 pagesDescriptionberisi tentang asas asas bimbingan dan konselingOriginal TitleAsas asas bimbingan konseling Copyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes181 views5 pagesAsas Asas Bimbingan KonselingOriginal TitleAsas asas bimbingan konseling Jump to Page You are on page 1of 5 ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELINGA. Asas Kerahasiaan Segala sesuatu yang dibicarakan klien kepada konselor tidak boleh disampaikankepada orang lain, atau lebih-lebih hal atau keterangan yang tidak boleh atau tidak layak diketahui orang lain. Asas kerahasian ini merupakan asas kunci dalam usaha bimbingandan konseling. Jika asas ini benar-benar dilaksanakan, maka penyelenggara atau pemberi bimbingan akan mendapat keparcayaan dari semua pihak, terutama penerima bimbinganklien sehingga mereka akan mau memanfaatkan jasa bimbingan dan konseling dengansebaik-baiknya. Sebaliknya, jika konselor tidak dapat memegang asas kerahasiaandengan baik, maka hilanglah kepercayaan klien, sehingga akibatnya pelayanan bimbingan tidak dapat tempat di hati klien dan para calon klien, mereka takut untuk meminta bantuan, sebab khawatir masalah dan diri mereka akan menjadi bahangunjingan. B. Asas Kesukarelaan Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar kesukarelaan, baik dari pihak si terbimbing klien, maupun dari pihak konselor. !lien diharapkan secara suka danrela tanpa ragu-ragu ataupun merasa terpaksa, menyampaikan masalah yang dihadapinya,serta mengungkapkan segenap fakta, data, seluk-beluk berkenaan dengan masalahnya itukepada konselor, dan konselor hendaknya dapat memberikan bantuan dengan tidak terpaksa. C. Asas Keterbukaan "alam pelaksanaan bimbingan konseling sangat diperlukan suasana keterbukaan, baik dari konselor maupun klien. !eterbukaan ini bukan sekedar bersedia menerima saran-saran dari luar, malahan lebih dari itu, diharapkan masing-masing pihak yang bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah . ndi$iduyang membutuhkan bimbingan diharapkan dapat berbicara sejujur mungkin dan berterusterang tentang dirinya sendiri sehingga dengan keterbukaan ini penelaah serta pengkajian berbagi kekuatan dan kelemahan si terbimbing dapat dilaksanakan. !eterbukaan disini ditinjau dari dua arah. "ari pihak klien diharapkan pertama-tamamau membuka diri sendiri sehingga apa yang ada pada dirinya dapat diketahui oleh konselor, dan kedua mau membuka diri dalam arti mau menerima saran-saran danmasukan lainnya dari pihak luar. "ari pihak konselor, keterbukaan terwujud dengankesediaan konselor menjawab pertanyaan klien dan mengungkapkan diri konselor sendiri jika hal itu memang dikehendaki oleh klien. "alam hubungan yang seperti itu, masing-masing pihak bersifat transparan terbuka terhadap pihak lainnya. D. Asas Kekinian %asalah indi$idu yang ditanggulangi ialah masalah-masalah yang sedang dirasakan bukan masalah yang sudah lampau, dan juga bukan masalah yang mungkin akan dialamidimasa yang akan datang. Apabila ada hal-hal tertentu yang menyangkut masa lampauatau masa yang akan datang yang perlu dibahas dalam upaya bimbingan yang sedangdiselenggarakan itu, pembahasan tersebut hanyalah merupakan latar belakang atau latar depan dari masalah yang dihadapi sekarang, sehingga masalah yang sedang dialami dapatterelesaikan. Asas kekinian juga mengandung pengertian bahwa konselor tidak boleh menunda-nunda pemberian bantuan. Jika diminta bantuan oleh klien atau jelas-jelas terlihatmisalnya adanya siswa yang mengalami masalah, maka konselor hendaklah segeramemberikan bantuan. !onselor tidak selayaknya menunda-nunda memberi bantuandengan berbagai dalih. "ia harus mendahulukan kepentingan klien daripada yang dia benar-benar memiliki alasan yang kuat untuk tidak memberikan bentuannya kini,maka dia harus dapat mempertanggungjawabkan bahwa penundaan yang dilakukan itu justru untuk kepentingan klien. E. Asas Kemandirian Pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan menjadikan si terbimbing dapat berdirisendiri, tidak tergantung pada orang lain atau tergantung pada konselor. ndi$idu yangdibimbing setelah dibantu diharapkan dapat mandiri dengan ciri-ciri pokok mampu & '. %ampu mengenal diri sendiri dan lingkungan sebagaimana adanya. %enerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis. %engambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri*. %engarahkaan diri sesuai dengan keputusan itu +. %ewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, minat dan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya F. Asas Keiatan saha bimbingan dan konseling tidak akan memberikan buah yang berarti bila klientidak melakukan sendiri kegiatan dalam mencapat tujuan bimbingan dan konseling. asilusaha bimbingan dan konseling tidak akan tercapai denga sendirinya, melankan harusdengan kerja giat dari klien sendiri. !onselor hendaklah membangkitkan semangat kliensehingga ia mampu dan mau melaksanakan kegiatan yang diperlukan dalam penyelesaianmasalah yang menjadi pokok pembicaraan dalam konseling. Asas ini merujuk pada pola konseling multidimensional yang tidak hanyamengandalkan transaksi $erbal antara klien dan konselor. "alam konseling yang berdimensi $erbalpun asas kegiatan masih harus terselenggara, yaitu klien aktif menjalani proses konseling dan aktif pula melaksankan/menerapkan hasil-hasilkonseling. G. Asas Kedinamisan saha pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki perubahan pada diri klien,yaitu perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik. Perubahan itu tidaklah sekedar mengulang hal yang lama, yang bersifat monoton, melainkan perubahan yang selalumenuju kesuatu pembaharuan, sesuatu yang lebih maju,dinamis sesuai dengan arah perkembangan klien yang dikehendaki. Asas kedinamisan mengacu pada hal-hal baruyang hendaknya terdapat pada dan menjadi ciri-ciri dari proses konseling dan hasil-hasilnya. !. Asas Keter"aduan Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha memadukan berbagai aspek kepribadianklien. ndi$idu memiliki berbagai aspek kepribadian yang kalau keduanya tidak seimbang,serasi dan terpadu justru akan menimbulkan masalah. ntuk terselenggaranya asasketerpaduan konselor perlu memiliki wawasan yang luas tentang perkembangan klien danaspek-aspek lingkungan klien, serta berbagai keadaan serasi dan saling menunjang dalamupaya bimbingan dan konseling. I. Asas Kenrmati$an Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Keharmonisan yaitu asas layanan guru bimbingan konseling yang selaras dengan visi dan misi sekolah, nilai dan norma kehidupan yang berlaku di masyarakat. Keahlian, yaitu asas guru bimbingan konseling berdasarkan atas kaidah-kaidah akademik dan etika professional, dimana layanan bimbingan dan konseling hanya dapat diampu oleh tenaga ahli
Bagi seorang mahasiswa yang kuliah di jurusan bimbingan konseling, praktisi atau guru-guru yang fokus di dunia ini, maka sebaiknya memahami prinsip bimbingan konseling dan asas-asas bimbingan konseling secara tuntas. Di dalam dunia pendidikan, bimbingan dan juga konseling menjadi upaya yang tepat sebagai pemenuhan standar pendidikan yang telah ditetapkan. Adanya layanan baik itu bimbingan dan konseling ini di dalam dunia pendidikan akan membantu individu, dalam hal ini siswa untuk dapat menemukan jati diri bagi masa depannya. Sehingga, bimbingan dan konseling di dalam dunia pendidikan digunakan untuk memberikan layanan pendidikan yang tepat. Tujuannya agar individu bisa menerima atau dapat memahami suatu persoalan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Bimbingan konseling juga membantu pengembangan diri di lingkungan lain, misalnya keluarga, masyarakat, dan lain sebagainya. Selain itu, layanan bimbingan konseling ini bukan hanya dapat membantu permasalahan pribadi dan pendidikan saja, tetapi juga akan membimbing seseorang untuk mengeluarkan kemampuan yang bermanfaat bagi hubungan sosial supaya apa yang dimiliki dan diputuskan seseorang memiliki tanggung jawab di dalamnya. Daftar Isi 1Prinsip Bimbingan Konseling1. Prinsip berkaitan dengan sasaran layanan2. Prinsip berkaitan dengan masalah individu3. Prinsip berkaitan dengan program layanan4. Prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaan layananAsas-asas Bimbingan Konseling1. Asas Kerahasiaan2. Asas Kesukarelaan3. Asas Keterbukaan4. Asas Kegiatan5. Asas Kemandirian6. Asas Kekinian7. Asas Kedinamisan8. Asas Keterpaduan9. Asas Kenormatifan10. Asas Keahlian11. Asas Alih Tangan12. Asas Tut Wuri HandayaniRingkasan Tentu saja dalam pelaksanaannya, layanan bimbingan konseling ini berjalan berdasarkan prinsip bimbingan konseling yang berlaku. Prinsip bimbingan konseling merupakan sebuah landasan atau aturan main yang dilakukan dalam mengambil peran untuk melakukan pelayanan bimbingan konseling. Prinsip ini akan menjadikan landasan dalam program pelaksanaan bimbingan agar lebih terarah dan juga teratur. Landasan dalam langkah awal akan memberikan program yang sesuai terhadap kemampuan pola pikir dan juga kemampuan psikologis dalam individu. Berikut ini merupakan beberapa jenis prinsip sesuai dengan kebutuhannya. 1. Prinsip berkaitan dengan sasaran layanan Sasaran layanan yang dimaksud adalah individu dalam perkembangan dan kehidupannya yang dipengaruhi tingkah laku dengan aspek lingkungan. Prinsip-prinsip tersebut meliputi melayani semua individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan lain sebagainya, berurusan dengan tingkah laku yang unik dan dinamis, memperhatikan perkembangan individu, memperhatikan perbedaan individual yang menjadi pedoman dalam pelayanan. 2. Prinsip berkaitan dengan masalah individu Permasalahan individu baik positif maupun negatif akan berpengaruh pada perkembangan kemampuan berpikir. Oleh sebab itu, diperlukan prinsip yang sesuai, meliputi berhubungan dengan pengaruh mental dan fisik individu dalam lingkungan, perhatian utamanya mengarah pada kesenjangan sosial ekonomi dan kebudayaan. 3. Prinsip berkaitan dengan program layanan Prinsip yang berkaitan dengan program layanan bimbingan konseling, yaitu fleksibel sesuai kebutuhan individu, sebagai bagian dari proses pendidikan dan perkembangan, program akan disusun sesuai jenjang pendidikan, mulai dari terendah sampai tertinggi. 4. Prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaan layanan Pelaksanaan layanan yang baik adalah fleksibel yang mana menyesuaikan kebutuhan individu. Pelayanan tersebut akan memenuhi tujuan bimbingan konseling dalam menggali kemampuan berpikir dan psikologis, yaitu mengarah ke perkembangan individu sehingga dapat mengambil keputusan dalam permasalahan, permasalahan yang dihadapi harus sesuai dengan bidang yang relevan, keputusan yang diambil harus dari diri sendiri, pengembangan program bimbingan konseling melalui pemanfaatan dari pengukuran nilai terhadap individu dalam proses pelayanan dan program bimbingan konseling Hanen, 2002. Prinsip bimbingan dan konseling juga tercantum di dalam lampiran Permendikbud Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Dari prinsip yang sudah dijelaskan di atas, sudah jelas bahwa dalam melakukan layanan, konseling tidak diskriminatif dan adil terhadap semua individu. Konseling juga akan membantu menemukan solusi yang tepat, tetapi bukan berarti konseling yang akan mengambil keputusan, melainkan individu itu sendiri. Konseling hanya akan menuntun untuk mencapai pemikiran dalam mencari solusi permasalahan. Sehingga dalam pelaksanaannya, bimbingan konseling ini juga membutuhkan peran dari semua kalangan agar proses program yang diberikan dapat terjamin dengan baik dan juga berkelanjutan. Berbagai program yang diberikan juga harus disesuaikan dengan permasalahan individu dan individu itu sendiri prinsipnya adalah sangat unik dan dinamis, sehingga harus dibimbing untuk memahami diri sendiri agar mengetahui keinginan diri untuk masa depan. Dan kemudian, prinsip bimbingan konseling akan dijadikan pedoman dalam melakukan layanan program kepada individu sebagai sumber dari terjalinnya proses layanan. Akhirnya, akan memberikan dampak positif dalam pemikiran yang matang baik dalam menggunakan perasaan atau mengambil keputusan. Asas-asas Bimbingan Konseling Di dalam bimbingan konseling, asas bimbingan konseling merupakan dasar hukum dalam melakukan layanan bimbingan. Pedoman atau dasar tersebut kemudian menjadi hal yang harus dijalankan agar tercapai keberhasilan dalam program layanan. Berikut ini merupakan asas-asas bimbingan dan konseling. 1. Asas Kerahasiaan Asas ini berhubungan dengan rahasia individu baik data atau persoalan yang dihadapi untuk dijaga dengan tujuan individu tersebut memiliki jaminan rasa aman terhadap pandangan buruk orang lain. 2. Asas Kesukarelaan Asas ini menghendaki individu dalam melakukan layanan bimbingan konseling dengan kesukarelaan dalam menjalankan program yang diberikan. 3. Asas Keterbukaan Dalam asas ini, individu diharapkan terbuka dan tidak berpura-pura baik data diri maupun persoalan agar layanan yang diberikan tepat sasaran. 4. Asas Kegiatan Asas ini menghendaki individu turut aktif dalam partisipasi dan program layanan yang diberikan agar layanan yang dijalankan berhasil menyelesaikan permasalahan atau persoalan individu. 5. Asas Kemandirian Sifat bimbingan konseling adalah mandiri dalam menghadapi persoalan baik dalam diri sendiri maupun lingkungan sekitar, agar tercipta individu yang mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. 6. Asas Kekinian Layanan diberikan sesuai kondisi masa kini dan melihat gambaran masa lalu yang berpengaruh pada pengambilan keputusan. 7. Asas Kedinamisan Individu diharap dapat bergerak maju dalam menerima layanan bimbingan konseling agar mencapai sifat mandiri dan matang dalam mengambil keputusan. 8. Asas Keterpaduan Individu diharap dapat menerima secara terpadu dan keikutsertaan pihak lain dalam layanan ini akan membantu individu agar dapat mengontrol diri dalam menghadapi persoalan. 9. Asas Kenormatifan Harapan dalam asas ini adalah tidak bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku, sehingga dalam prosesnya mendapati hasil yang sesuai dengan aturan yang berlaku dan membantu meningkatkan nilai norma dari individu. 10. Asas Keahlian Asas ini diharapkan dalam memberikan layanan harus ditangani oleh profesional yang mana biasanya tenaga ahli di bidangnya agar layanan yang diberikan sesuai kaidah dan prinsip. 11. Asas Alih Tangan Asas ini berhubungan jika konselor dalam menyelesaikan layanan bimbingan konseling terhadap individu tidak menemukan titik temu, maka harus mengalihkan ke yang lebih ahli dalam permasalahan tersebut dan konselor baru juga harus memahami dan mempersiapkan layanan lebih baik agar menemukan titik temu persoalan. 12. Asas Tut Wuri Handayani Diharapkan dapat mengayomi, memberikan rasa aman, nyaman, dan mengembangkan keteladanan serta kesempatan untuk individu agar bergerak maju. Dalam hal ini, konselor akan memberikan kesempatan mengenai gambaran pemikiran individu untuk melakukan sesuai dengan kehendak tetapi masih dalam batas wajar. Rekomendasi Buku Psikologi Ringkasan Dari penjelasan lengkap di atas, maka dalam menjalankan layanan bimbingan konseling harus berjalan sesuai dengan prinsip dan asas yang berlaku. Hal ini dilakukan dengan harapan agar layanan dapat memberikan perkembangan, bukan hanya monoton, tetapi juga sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dan juga disertai dengan sikap tanggung jawab. Pelaku layanan atau bimbingan konseling juga harus berasal dari orang yang memang ahli di bidangnya sehingga tindakan yang diambil bisa tepat dan tidak membahayakan diri sendiri ,maupun orang lain. Sehingga dalam hal ini, layanan bimbingan konseling akan memberikan yang terbaik dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada. Cynthia Paramitha. Baca Artikel Terkait Berikut Hakikat Psikologi Belajar Teori Psikologi Perkembangan Apa itu Psikopatologi
Mahasiswadapat mengetahui tentang Landasan Religius dalam bimbingan konseling. b. Mahasiswa dapat mengetahui pelaksanaan Landasan Religius dalam praktek sehari-hari. . Agama (Religion) berasal dari kata Latin "religio", berarti "tie-up". Dalam bahasa Inggris, Religion dapat diartikan "having engaged 'God' atau 'The Sacred Power'. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Assalamu'alaikum Warohmatullahi disini saya akan membahas tentang asas-asas dalam Bimbingan Konseling, sebelum masuk pada inti dari pembahasan, kita harus tau dulu apa sih pengertian asas itu ?? Definisi asas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, adalah dasar sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat; pada - nya, saya setuju dengan pendapat Saudara; dasar cita-cita perkumpulan atau organisasi sebelum memasuki suatu organisasi, kita harus tahu - dan tujuannya; hukum dasar tindakannya itu melanggar - definisi asas menurut para Ahli adalah dasar atau hukum dasar. Jadi asas adalah prinsip dasar yang menjadi acuan berpikir seseorang dalam mengambil keputusan-keputusan yang penting dalam yang tau ngga sih asas-asas dalam Bimbingan Konseling itu apa saja ?? pasti ada yang bertanya-tanya apa sih ?? hehe. Nah, asas dalam Bimbingan Konseling ada beberapa macam, diantaranya sebagai berikut. Asas Kerahasiaan confidential; yaitu asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing konselor berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin. Contoh konseling memiliki masalah telah diperkosa, rahasia ini harus dijaga oleh konselor dan tidak boleh sampai bocor. Asas Kesukarelaan; yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik klien mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing konselor berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu. Contoh konseling sakit hati karena dikirim oleh waka kesiswaan ke bk, dalam hal ini konseling masih dalam keadaan terpaksa, dan sebisa mungkin sebelum proses konseling, konseling ini harus sukarela dulu mau di konseling, ridak boleh terpaksa. Konselornya pun harus Keterbukaan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing konselor berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik klien. Agar peserta didik klien mau terbuka, guru pembimbing konselor terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan dan kekarelaan. Contoh konseling yang punya masalah teraniaya harus jujur mengatakan bahwa dia teraniaya tidak berbohong mengalami masalah Kegiatan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru Pembimbing konselor perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya. Contoh konseling aktif menjawab pertanyaan dari konselor, melaksanakan konseling dengan aktif, dan konseling melaksanakan hasil konselingAsas Kemandirian; yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling; yaitu peserta didik klien sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing konselor hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta didik. Contoh konseling yang mengalami masalah broken home, setelah proses konseling dapat mengatasi masalahnya sendiri, bisa mengambil keputusan, apa yang harus dia lakukan, dapat mengenal lingkungan. Asas Kekinian; yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik klien pada saat sekarang. Contoh misalnya konseling saat ini mengalami masalah kesulitan belajar, ya masalah konseling sekaranglah yang dibahas kesulitan belajar bukan menyelesaikan masalah konseling yang telah Kedinamisan; yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan peserta didik/klien hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu. Contoh konseling yang mengalami masalah sering tidur saat pelajaran, setelah proses konseling, konseling dapat berubah kearah yang lebih baik. tidak lagi tidur di kelasAsas Keterpaduan; yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Contoh memadukan lingkungan, keluarga, pergaulan konseling dengan masalah konseling. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya sertaisu-isu etika dan hukum dalam penyelenggaraan dan penggunaan tes psikologi dalam bimbingan konseling. Kata kunci: etika; test psikologi; bimbingan konseling Pendahuluan Aktivitas layanan bimbingan dan konseling, termasuk di dalamnya layanan tes dan pengukuran, bukan merupakan sebuah kegiatan tanpa nilai atau kegiatan netral (Welfel dalam Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Asas merupakan suatu pedoman, landasan, acuan dalam melaksanakan suatu kegiatan ataupun program tertentu. Nasrani 2015 mengungkapkan bahwa asas dalam bimbingan konseling bisa diartikan sebagai rukun yang harus selalu dijunjung dan diterapkan oleh seorang guru bimbingan konseling dalam menerapkan pelayanan bimbingan konseling kepada konseler. Dalam penyelenggaraan program bimbingan konseling ini selain terdapat tujuan, fungsi, dan prinsip juga terdapat asas yang sangat penting adanya. Pemenuhan asas bimbingan konseling ini nantinya juga akan menjadi sebab yang bisa menjamin dalam hal lancar serta berhasilnya pelaksanaan dan layanan kegiatan bimbingan konseling. Begitu penting asas dalam bimbingan konseling ini bisa dikatan sebagai jiwa dari adanya keberlangsungan pelaksanaan program bimbingan konseling. Prayitno 1997 mengungkapkan bahwa adanya asas dalam bimbingan konseling ini sejatinya merupakan dasar yang menjadikan sebuah pertimbangan dalam melaksanakan pelayanan program bimbingan konseling. Asas-asas bimbingan dan konseling dalam buku Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling karya Dr. Rifda El Fiah, disebutkan terdapat 12 asas dalam bimbingan dan konseling. Nah apa saja 12 asas tersebut, akan dikupas tuntas dalam artikel Kerahasiaan, seperti yang telah dibahas di awal artikel ini bahwa terkadang terdapat pemikiran dari konseli bahwa seorang konseler tidak mampu menjaga kerahasiaan dari konseli. Maka dari hal tersebut sangat penting adanya asas kerahasiaan dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Adanya asas kerahasiaan ini menjadi hal penting bagi para konseler untuk senantiasa menjaga kerahasiaan dari konselinya terkait dengan data maupun segala keterangan yang telah diberikan oleh konseli. Disini sebagai konseler memiliki kewajiban untuk menjamin kerahasiaan semua hal yang terkait dengan konseli dari pihak lain yang tidak Kesukarelaan, telah menjadi keharusan bagi konseler menerapkan asas ini, karena sejatinya pelayanan bimbingan dan konseling ini memiliki sifat kesukarelaan yang mana sebagai konseler harus mampu membantu, menolong konseli dalam pelayanan bimbingan konseling. Jadi sangatlah tidak tidak dibenarkan dalam program bimbingan dan konseling ini jika terdapat unsur keterpaksaan. Dengan adanya asas kesukarelaan ini diharapkan antara konseler dan konseli mampu menjalin kerjasama yang baik dalam proses bimbingan dan Keterbukaan, dalam asas ini konseler diharapkan mampu dalam mengembangkan sikap terbuka terhadap diri konseler serta konseli. Hal ini bertujuan agar konseli juga memberikan timba balik dengan sikap keterbukaannya. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ini sangat diharapkan adanya ketebukaan konseli dalam memberikan segala informasi dan keterangan dan juga konseli diharapkan mampu menerima segala bentuk informasi sebagai sebuah layanan konseling yang diberikan oleh konseler yang tentunya bermanfaat dan menunjang proses layanan bimbingan Kegiatan merupakan asas yang mengharapkan agar konseli peserta didik sebagai sasaran dari layanan bimbingan konseling ini berperan aktif dan berpartisipasi dalam berlangsungnya pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini. Disini konseler harus selalu berusaha untuk memberikan dorongan kepada konseli agar berperan aktif dan berpartisipasi dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan Kemandirian merupakan asas yang menunjukkan bahwa konseli peserta didik sebagai sasaran dalam layanan bimbingan dan konseling ini mampu menjadi pribadi yang mandiri dan juga dapat mengenali dan memahami dirinya sendiri, serta lingkungannya. Konseli peserta didik juga diharapkan mampu dalam mengambil sebuah keputusan, mengarahkan serta mewujudkan potensi dalam dirinya sendiri. Dalam hal ini konseler diharapkan mampu dalam mendorong serta mengarahkan dalam proses layanan bimbingan dan konseling agar konaseli peserta didik mampu berkembang dengan kemandiriannya Kekinian merupakan asas dimana konseler berupaya untuk mengarahkan kepada konseli agar obyek permasalahan yang menjadi sasaran dari pelayanan bimbingan dan konseling ini fokus pada masalah yang sedang dihadapi sekarang. Walaupun tidak dapat dipungkiri, timbulnya permasalah pada masa sekarang ini bisa diakibatkan karena penyesalan permasalahan masa Kedinamisan merupakan asas yang menginginkan agar dalam suatu layanan yang diberikan kepada konseli ini senantiasa untuk bergerak maju dan berkembang serta kontinyu dengan menyesuaikan kebutuhan dan tahapan dari konseli agar menjadi lebih baik Keterpaduan merupakan asas yang menghendaki dalam layanan bimbingan konseling ini konseler mampu untuk senantiasa bekerja sama dengan berbagai pihak agar terjadinya suatu keterpaduan dalam layanan bimbingan konseling. Hal ini bertujuan agar dalam memecahkan permasalahan yang sedang dialami oleh konseli ini akan lebih mudah. Asas Kenormatifan meruapakan asas yang menghendaki bahwa dalam semua hal yang terkait dengan pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini senantiasa berdasr pada norma-norma yang ada. Artinya dalam pelaksanaan bimbingan konseling ini tidak boleh menyalahi norma dan nilai yang ada, seperti halnya norma agama, norma adat atau kebiasaan dll. Perlu diketahui bahwa pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini akan jauh lebih baik apabila adanya peningkatan konseli peserta didik dalam memahami, menghayati serta mengamalkan norma-norma yang Keahlian merupakan asas yang menekadkan dalam layanan bimbingan dan konseling ini dalam penyelenggarannya senantiasa menerapkan kaidah profesional. Pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini hendaklah dilakukan oleh tenaga yang ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Dalam hal ini profesionalitas konseler guru sangat penting agar layanan bimbingan konseling ini mencapai hasil yang Alih Tangan merupakan asas yang menginginkan bahwa seorang konseler guru harus memapu memahami akan adanya keterbatasan. Jadi apabila seorang konseler guru merasa belum mampu untuk menuntaskan permasalahan yang sedang dihadapi konseli, maka konseler ini berhak untuk mengalihkan atau memindah tangan proses layanan bimbingan konseling ini kepada pihak yang dirasa lebih kompeten darinya dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi Tut Wuri Handayani merupakan asas yang menekadkan bahwa adanya layanan bimbingan konseling ini mampu menciptakan suasana kepada konseli bahwa dirinya merasa diayomi. Konseler mampu memberikan rasa aman, nyaman, memberikan sikap keteladanan, dorongan kepada konseli sehingga dapat mencapai tujuan dan konseli mampu membangkitkan semangat konseli untuk lebih lah penjelasan mengenai asas-asas dalam bimbingan konseling, diharapkan dengan mengetahui dan menerapkan asas tersebut konseler dapat menjalankan layanan bimbingan dan konseling dengan sebaik mungkin agar tercapainya tujuan yang Rifda El Fiah. 2014. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta IDEA PRESS, hlm 44-47 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya 1 Bimbingan konseling melayani semuai individu tanpa memandang umur, gender, suku, agama, status sosial dan ekonomi.. 2) Berkaitan dengan tingkah laku individu yang unik dan dinamis. 3) Mempehatikan sepenuhnya tahap dan berbagai aspek perkembangan individu. 4) Memberikan perhatian utama pada perbedaan individual. Dimanadalam penyampaian ini konselor menyampaikan kebenaran yang ada tentang apa-apa saja yang diketahui tentang pencegahan dan pengentasan permasalahan kliennya. 3 Thohari Musnamar, Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islami, (Yogyakarta: UII Pres, 1992), hal.,44. 4 Anas Salahuddin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia, Triyono Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra HutagaJung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ltuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.yogyakarta: Paramitra Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab 3PiguK.
  • t8cf1zvee9.pages.dev/177
  • t8cf1zvee9.pages.dev/229
  • t8cf1zvee9.pages.dev/117
  • t8cf1zvee9.pages.dev/387
  • t8cf1zvee9.pages.dev/177
  • t8cf1zvee9.pages.dev/280
  • t8cf1zvee9.pages.dev/174
  • t8cf1zvee9.pages.dev/244
  • t8cf1zvee9.pages.dev/151
  • pertanyaan tentang asas bimbingan konseling