Siapa itu Joko Kendil – Indonesia memiliki banyak budaya, legenda dan cerita rakyatnya. Salah satu daerah yang menyimpan banyak cerita rakyat dan legenda adalah Jawa Tengah. Salah satu cerita rakyat yang cukup terkenal adalah Joko Kendil. Kisah Joko Kendil ini menceritakan mengenai seseorang pemudah dengan bentuk tubuh seperti kendil dengan postur sedikit pendek karena kehendak para dewa. Akan tetapi, nama Joko Kendil saat ini tidak hanya berkaitan tentang cerita rakyat yang terkenal saja, tetapi juga berkaitan dengan seorang pria yang baru-baru ini viral karena pengakuannya menunggangi harimau putih dan berjalan berkilo-kilo. Berikut penjelasan tentang cerita rakyat Joko Kendil dan fenomena pria yang mengaku sebagai Joko Kendil. Cerita Rakyat Joko KendilSosok Viral Musafir Bernama Joko KendilFakta-Fakta Tentang Joko Kendil, Sosok Viral di Media Sosial1. Keluarga tak tahu anaknya memiliki julukan Joko Kendil2. Pergi dari rumah selama 2 tahun lamanya3. Mengenakan pakaian serba hitam dan mengaku menunggangi macam putih4. Tidak membawa uang5. Disebut ODGJArtikel Mengenai Anak Lainnya Cerita Rakyat Joko Kendil Sumber TheAsianparent Pada zaman dahulu kala di sebuah wilayah terpencil di Jawa Tengah, ada seorang janda yang hidup miskin. Janda tersebut memiliki seorang anak laki-laki dengan bentuk tubuh yang menyerupai periuk untuk memasak nasi. Di Jawa Tengah, periuk yang digunakan untuk memasak nasi disebut sebagai kendil. Sebab anak laki-laki tersebut memiliki bentuk tubuh seperti kendil, maka anak laki-laki tersebut pun dikenal dengan nama Joko Kendil. Meskipun anaknya memiliki bentuk tubuh seperti periuk atau kendil, akan tetapi sang ibu tidak pernah merasa malu atau menyesal memiliki anak laki-laki tersebut. Justru sebaliknya, sang ibu justru menyayangi sang anak dengan tulus. Ketika Joko Kendil masih kecil, Joko seperti anak-anak seusianya, ia adalah seorang anak kecil dengan sifat jenaka dan tentunya disukai oleh teman-teman sebayanya. Pada suatu hari ketika ada pesta perkawinan yang dihelat di dekat desanya, Joko Kendil secara diam-diam menyelinap ke dapur. Seorang ibu kemudian melihat kendil dan memuji keindahan kendil tersebut dan menjadikan kendil tersebut sebagai tempat kue serta tempat buah-buahan. Tanpa disadari bahwa kendil yang dilihat oleh sang ibu adalah manusia yaitu si Joko Kendil. Usai mengisi kendil tersebut hingga penuh, Joko Kendil pun secara perlahan-lahan menggelinding ke luar dapur. Melihat kejadian kendil tersebut bergerak, orang-orang di sekitar kemudian berteriak ajaib! Lalu, mereka semua berebutan untuk memiliki kendil ajaib tersebut. Joko Kendil yang mengetahui ia diperebutkan kemudian menggelinding semakin cepat dan pulang ke rumah. Setelah sampai di rumahnya, Joko Kendil lantas langsung menemui sang ibu. Ibunya merasa terheran-heran karena melihat Joko Kendil membawa kue serta buah yang sangat banyak. Joko Kendil pun menceritakan tentang kejadian yang baru saja ia alami. Seluruh kue yang ia bawa pulang bukanlah hasil mencuri, tetapi pemberian dari ibu-ibu dalam sebuah pesta pernikahan. Ia mendapatkan kue-kue itu, karena kendil dengan penampilan yang indah lebih cocok digunakan untuk menyimpan kue dibandingkan untuk memasak nasi. Tahun demi tahun pun berlalu, Joko Kendil akhirnya tumbuh menjadi seorang pria dewasa, akan tetapi bentuk tubuhnya masih tidak berubah, ia masih memiliki postur tubuh seperti kendil. Pada suatu hari, Joko Kendil ingin mengutarakan keinginannya pada ibunya bahwa ia ingin segera menikah. Sang ibu pun merasa kebingungan, siapa wanita yang ingin menikah dengan laki-laki yang memiliki bentuk tubuh seperti kendil? Ibu Joko Kendil kemudian semakin kebingungan ketika Joko Kendil mengungkapkan, bahwa ia hanya bersedia menikah apabila sang wanita adalah puteri raja saja. Ibu Joko Kendil kemudian memberi nasihat kepada anak laki-laki semata wayangnya, bahwa mereka adalah orang miskin dan bentuk tubuh Joko Kendil yang tidak umum bahkan terlihat seperti sebuah periuk. Mendengar perkataan sang ibu, Joko Kendil tidak berkecil hati ia justru semakin mendesar sang ibu untuk dilamarkan pada seorang puteri raja. Pada akhirnya, datanglah hari yang telah ditunggu dan ditentuk bagi Joko Kendil dang sang ibu untuk menghadap pada raja. Dikisahkan bahwa sang raja memiliki tiga orang puteri dengan paras cantik jelita. Lalu dengan hati-hati, ibu dan Joko Kendil menyampaikan maksudnya untuk melamar salah satu dari puteri raja tersebut. Raja yang mendengar ungkapan Joko Kendil pun terkejut, akan tetapi dengan bijaksana sang raja menanyakan jawaban dari lamaran Joko Kendil pada ketiga puterinya. Dewi Kantil, Dewi Mawar dan Dewi Melati pun memberikan jawaban yang berbeda-beda. Dewi Kantil secara terang-terangan menolak Joko Kendil dan bahkan menyatakan bahwa ia tidak sudi menikah dengan Joko Kendil karena bentuk tubuhnya serta latar belakangnya yaitu anak desa yang hidup miskin. Kemudian Dewi Mawar menjawab lamaran Joko Kendil dengan nada angkuh, bahwa ia ingin menikah dengan seorang putra mahkota dengan paras rupawan. Lalu ketika pandangan raja berpaling pad Dewi Melati, puteri raja yang ketiga ini mengatakan bahwa ia bersedia menerima lamaran dari Joko Kendil dengan sepenuh hati. Mendengar jawaban Dewi Melati yang cukup mengagetkan, raja pun terdiam sejenak. Raja yang bijaksana kemudian memenuhi janjinya dan ia memberikan restu pada permintaan Dewi Melati. Kabar bahagia ini kemudian disampaikan pada ibu Joko Kendil. Akhirnya Dewi Melati dan Joko Kendil melangsungkan pernikahan yang meriah dan mewah dan mereka dapat hidup dengan bahagia. Namun sayangnya, kebahagiaan tersebut terganggu oleh ejekan serta cemooh yang dilontarkan oleh kedua kakak Dewi Melati pada Joko Kendil. Seluruh ejekan tersebut pun diterima oleh Dewi Melati dengan segala sikap sabarnya. Pada suatu hari, sang raja yang bijaksana mengadakan lomba ketangkasan, akan tetapi Joko Kendil tidak mengikuti perlombaan tersebut dikarenakan ia jatuh sakit. Karena absennya Joko Kendil, Dewi Melati pun harus duduk sendirian. Sedangkan para penonton yang melihat lomba tersebut fokus pada kehadiran para pangeran yang datang dari luar negeri dengan keahlian dan ketangkasannya masing-masing. Ketika para penonton sedang fokus menyaksikan para pangeran, lalu tiba-tiba datanglah seorang pangeran dengan paras tampah dengan gagah perkasa memasuki arena dan membuat penonton terpana. Pangeran tersebut mengenakan pakaian kerajaan gemerlap dengan menunggang kuda yang gagah dan perkasa. Dewi Kantil dan Dewi Mawar yang melihat sosok pangeran tersebut pun langsung terpesona, kedua putri raja tersebut mulai berusaha menarik perhatian sang kesatria. Dengan lirikan matanya ke arah Dewi Melati, Dewi Kantil dan Dewi Mawar pun langsung mengejek sang adik yang terlihat duduk sendiri tanpa didampingi sang suami, Joko Kendil. Dikarenakan Dewi Melati tidak tahan dengan perkataan jahat dan ejekan dari kedua kakanya, Dewi Melati kemudian memutuskan untuk meninggalkan arena perlombaan dan pergi menuju kamarnya. Sang Dewi Melati kemudian menghancurkan sebuah kendil yang ada di kamarnya sebab ia merasa selalu mendapatkan hinaan karena kendil tersebut. Setelah kendil tersebut hancur, lalu muncullah sosok ksatria tampan yang memiliki paras dan tubuh persis seperti kesatria yang ada di arena perlombaan. Dewi Melati yang melihat sosok pangeran tersebut pun kaget, ia kemudian menanyakan siapa dan keberadaan dari sang kesatria tampan tersebut. Rupanya, kesatria tampan tersebut adalah Joko Kendil dengan tubuh berbentuk kendil dan mungil. Karena kehendak para dewa, tubuhnya yang seperti kendil akan kembali seperti semula apabila ia menemukan seorang puteri raja yang tulus serta bersedia menikah dengan dirinya. Lalu, Dewi Melati pun merasa takjub mendengar kisah dari suaminya dan langsung bergegas memeluk suaminya. Sementara itu, Dewi Kantil dan Dewi Mawar akhirnya merasa malu dan iri atas keberuntungan yang didapatkan oleh sang adik. Dari cerita rakyat tentang Joko Kendil tersebut, apa makna dan pesan moral yang dapat diperoleh pembaca? Pesan dan maknanya adalah jangan melihat seseorang hanya dari penampilan luarnya saja, sebab orang yang memiliki rupa baik belum tentu memiliki perilaku dan hati yang baik pula, begitu pula sebaliknya seseorang yang memiliki rupa buruk belum tentu memiliki sifat buruk juga. Pesan moral lainnya adalah jangan meremehkan seseorang karena orang tersebut memiliki penampilan yang buruk atau tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ada di masyarakat, sebab standar tersebut tidak menjadi standar kebaikan dan isi hati seseorang. Sosok Viral Musafir Bernama Joko Kendil Sumber Nama Joko Kendil sempat viral karena fenomena munculnya seorang laki-laki musafir yang dijuluki dengan nama Joko Kendil. Media sosial diramaikan dengan sosok laki-laki yang berjalan kaki dengan pakaian hitam, menggunakan caping kayu serta membawa sebuah tongkat seperti seorang pesilat yang sedang berkelana. Bahkan, video viral tentang Joko Kendil ini tidak hanya muncul sekali dua kali saja, akan tetapi ada beberapa video viral dengan narasi serupa yang menceritakan tentang musafir Joko Kendil. Setiap kali video tersebut diunggah, Joko Kendil terlihat mendapatkan sambutan hangat dari warga kota atau desa yang ia lewati. Di beberapa video viral, disebutkan bahwa Joko Kendil ini tidak hanya jalan, tetapi juga menunggangi seekor harimau atau macan putih dan rumor tersebutlah yang membuat Joko Kendil terlihat seperti berjalan dengan cepat dan tidak merasa lelah. Joko Kendil tidak hanya mendapatkan sambutan dari warga saja, tetapi beberapa polisi juga terlihat ikut menyambut dirinya dengan memberikan tumpangan pada mobil Patwal dan bahkan memberi jamuan seperti minuman dan makanan. Fenomena tentang Joko Kendil ini kemudian dijelaskan oleh seorang Sosiolog dari Universitas Negeri Sebelas Maret UNS yaitu Drajat Tri Kartono. Dikutip dari fenomena terkenalnya Joko Kendil di media sosial disebut sebagai social fiction. Drajat menjelaskan bahwa Joko Kendil sebenarnya adalah orang biasa yang kemudian menjadi tokoh karena dibentuk oleh media sosial, meskipun netizen belum mengetahui asal usul orang tersebut. Ada pula beberapa rumor yang tidak dapat dibuktikan seperti Joko Kendil menunggangi macan putih dan bahkan berkeliling dunia dengan berjalan kaki. Meskipun begitu, Drajat menilai kemunculan dari Joko Kendil cukup menarik karena berupa social fiction yaitu cerita fiksi yang diterima secara sosial dan menyebar dengan cepat di sosial media. Kondisi dari social fiction tersebut kemudian diikuti dengan bandwagon effect yaitu fenomena atau suatu tindakan yang dilakukan oleh khalayak dikarenakan tren atau mengikuti orang lain, terlepas dari keyakinan orang tersebut. Dikutip dari Drajat menilai bahwa fenomena Joko Kendil sebenarnya sudah cukup biasa di Indonesia. Drajat juga menjelaskan mengapa masyarakat tidak sungkan dan bahkan terlihat gembira ketika menyambut kedatangan Joko Kendil. Sikap masyarakat ini memperlihatkan bahwa sebenarnya masyarakat sedang mengalami suatu kejenuhan atau krisis dari figur tulus yang mampu tampil apa adanya, tanpa membawa suatu embel-embel kekuasaan atau kepentingan dari pihak tertentu. Namun ada pula sentimen atau respons negatif yang diberikan oleh warganet ketika melihat video Joko Kendil. Beberapa warganet menyebutkan bahwa fenomena tersebut adalah suatu irasionalitas. Sehingga mereka membuat video parodi yang menirukan gaya berjalan dari Joko Kendil. Fakta-Fakta Tentang Joko Kendil, Sosok Viral di Media Sosial Sumber Bingkai Nasional Berikut beberapa fakta seputar sosok Joko Kendil yang viral di media sosial. 1. Keluarga tak tahu anaknya memiliki julukan Joko Kendil Joko Kendil adalah seorang laki-laki yang tinggal di Dusun Ngramut, Menduran, Brati Kabupaten Grobogan. Joko Kendil sebenarnya dikenal dengan nama Mbah kusnan dan keluarganya mengaku bahwa mereka tak mengetahui bahwa Mbah Kusnan mendapatkan julukan Joko Kendil. Menurut pengakuan dari orang sekitar, Mbah Kusnan telah memiliki istri serta anak. 2. Pergi dari rumah selama 2 tahun lamanya Joko Kendil adalah seorang musafir yang pergi dari rumahnya selama 2 tahun lamanya. Pada mulanya, ia berpamitan dengan sang ayah yang bernama Slamet untuk mencari kerja. Sejak pamit tersebut, sang keluarga tidak mengetahui kabar dari Joko Kendil. Keluarga baru melihat Kusna setelah ia viral dan videonya tersebar di media sosial TikTok dengan nama julukan Joko Kendil. Ketika diwawancarai, sang ayah yaitu Slamet mengaku tidak tahu bahwa anaknya diberi julukan Joko Kendil dan senang dapat mengetahui kabar sang anak masih hidup dengan baik. 3. Mengenakan pakaian serba hitam dan mengaku menunggangi macam putih Ketika viral di media sosial, Joko Kendil memiliki penampilan yang cukup khas yaitu berjalan tanpa menggunakan alas kaki dan mengenakan pakaian serba hitam. Joko Kendil juga terlihat mengalungkan tasbih di lehernya serta mengenakan caping. Caping tersebut terbuat dari bambu dengan warna hijau. Selain itu, Joko Kendil juga terlihat membawa sebuah tongkat selama melakukan perjalanan jauh. Joko Kendil mengaku bahwa ia akan pergi ke Gunung Muria dan akan berhenti berjalan di tahun 2025. Joko Kendil juga mengaku bahwa ia menunggangi seekor macan putih yang ia dapatkan dari gurunya selama perjalanannya tersebut. 4. Tidak membawa uang Sebagai seorang musafir yang menempuh perjalanan jauh, Joko Kendil rupanya tidak membawa uang saku sepeser pun. Ia memenuhi kebutuhan primernya seperti minum dan makan dari pemberian orang di sekitarnya. Bahkan tak jarang ia juga menerima pemberian uang dari masyarakat sekitar. Akan tetapi, uang yang ia terima tidak ia gunakan dan ia beri pada orang lain yang menurut Joko Kendil sedang mengalami kesusahan. 5. Disebut ODGJ Fenomena Joko Kendil ini juga memicu pro dan kontra. Beberapa menganggap bahwa Joko Kendil adalah ODGJ akan tetapi beberapa berpendapat sebaliknya. Sementara sang ayah mengaku bahwa Joko Kendil tidak gila, hanya saja ia tidak pernah bersekolah. Keluarga juga berharap agar masyarakat berhenti memanggil atau bahkan menyebut Kusnan sebagai orang ODGJ dan berharap agar Kusnan segera pulang ke rumah. Itulah penjelasan tentang siapa itu Joko Kendil dan fenomena viralnya seorang musafir dengan julukan Joko Kendil. Grameds bisa membaca cerita rakyat lainnya dengan membaca buku yang tersedia di Karena Gramedia adalah SahabatTanpaBatas yang menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan LebihDenganMembaca. Penulis Khansa Rujukan ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Joko Kendil adalah putra raja Asmawikana dari Kerajaan Ngambar Arum, Jawa Tengah, Indonesia, yang lahir dalam keadaan cacat, yaitu kepalanya berbentuk kendil. Kedhil dalam bahasa Jawa berarti panci atau periuk. Menurut cerita, Joko Kendil mengalami cacat akibat disihir oleh seorang dukun sejak ia masih dalam rahim ibundanya.
Joko Kendil adalah putra raja Asmawikana dari Kerajaan Ngambar Arum, Jawa Tengah, Indonesia, yang lahir dalam keadaan cacat, yaitu kepalanya berbentuk kendil. Kedhil dalam bahasa Jawa berarti panci atau periuk. Menurut cerita, Joko Kendil mengalami cacat akibat disihir oleh seorang dukun sejak ia masih dalam rahim ibundanya. Meski keadaannya demikian, Joko Kendil berhasil menikah dengan seorang putri raja yang cantik nan rupawan. *** Dikisahkan di daerah Jawa Tengah, Indonesia, hiduplah seorang raja bernama Asmawikana yang bertahta di Kerajaan Ngambar Arum. Raja Asmawikana mempunyai seorang permaisuri bernama Prameswari dan seorang selir bernama Dewi Dursilawati. Namun ia belum mempunyai seorang putra mahkota yang kelak akan meneruskan tahta kerajaan. Hal ini membuat hati sang Raja menjadi sedih. Setiap hari ia selalu duduk termenung di singgasananya. Sebenarnya, Prameswari sudah dua kali mengandung, tetapi dua kali juga keguguran. Penyebab Prameswari keguguran karena ulah Dewi Dursilawati yang iri hati kepadanya. Ia mencampuri racun ke dalam makanan dan minuman Prameswari secara diam-diam. Dewi Dursilawati melakukan hal itu karena ia menginginkan putra yang lahir dari rahimnyalah yang akan menggantikan kedudukan Raja Asmawikana kelak. Pada suatu sore, ketika Raja Asmawikana sedang duduk termenung di singgasananya, tiba-tiba muncul perasaan curiga terhadap selirnya Dewi Dursilawati. “Wah, jangan-jangan Dewi Dursilawati telah mencampurkan racun ke dalam makanan Prameswari,” pikirnya. Sejak itu, Raja Asmawikana selalu memperhatikan kesehatan Prameswari, khususnya dalam hal makanan. Ketika Prameswari mengandung putranya yang ketiga, ia pun memerintahkan kepada para dayang-dayang istana agar memeriksa makanan dan minuman yang akan dihidangkan kepada Prameswari dan mengawasi sang permaisuri pada saat makan. “Wahai, Dayang-dayang! Ingat, jangan biarkan permaisuri Prameswari makan dan minum tanpa sepengetahuan kalian! Kalian harus mengawasi semua hidangan yang akan disantapnya!” titah Raja Asmawikana. “Baik, Baginda!” jawab dayang-dayang tersebut serentak. Sejak itu, segala kebutuhan makanan dan minuman Prameswari senantiasa dalam pengawasan para dayang- dayang istana. Dengan demikian, Dewi Dursilawati tidak dapat lagi meracuni Prameswari. Namun, selir raja yang licik itu tidak kehabisan akal. Ia pergi ke seorang nenek dukun untuk meminta bantuan agar menyihir bayi yang ada di dalam kandungan Prameswari. “Hai, Nenek Dukun! Aku ingin meminta bantuanmu! Sihirlah bayi yang ada di dalam kandungan Prameswari supaya menjadi cacat!” pinta Dewi Dursilawati. Nenek sihir itu pun bersedia mengabulkan permintaan Dewi Dursilawati. Begitu kandungan Prameswari berusia sembilan bulan, dukun itu menyihir bayi yang tak berdosa itu. Tak berapa lama kemudian, Prameswari pun melahirkan seorang anak laki-laki. Alangkah terkejutnya keluarga istana, terutama Raja Asmawikana, ketika melihat putranya lahir dalam keadaan cacat, yaitu kepalanya berbentuk kendil panci. Ia dan permaisurinya sangat sedih melihat keadaan putra mereka. Sang Permaisuri menangis siang dan malam. Meski demikian, mereka tetap menerima keadaan itu dengan lapang dada. Bayi yang diberi nama Joko Kendil itu mereka rawat dengan penuh kasih sayang. Namun, Raja Amawikana tidak ingin putranya cacat seumur hidup. Untuk itu, ia pun memerintahkan pengawalnya untuk memanggil seorang pertapa yang terkenal sakti mandraguna untuk melihat keadaan putranya. Pada suatu hari, pertapa itu pun datang ke istana menghadap kepada Raja Asmawikana. “Ampun, Gusti! Apa yang bisa hamba bantu?” tanya pertapa itu sambil memberi hormat. Raja Asmawikana pun menceritakan perihal keadaan putranya yang lahir dalam keadaan cacat itu. “Wahai, Pertapa! Apakah kamu mengetahui penyebab penyakit yang diderita putraku? Apakah penyakitnya masih bisa disembuhkan?” tanya Raja Asmawikana dengan perasaan haru. “Ampun, Gusti! Menurut pengetahuan hamba, putra paduka terkena sihir. Sebaiknya paduka menitipkan putra paduka kepada seorang nenek yang bernama Mbok Rondho. Ia tinggal di pinggir sungai di wilayah perbatasan kerajaan paduka. Suatu hari kelak, putra paduka akan menjadi kesatria setelah menikah dengan seorang putri raja,” ramal pertapa itu. “Terima kasih atas bantuanmu, Pertapa!” ucap Raja Asmawikana. Setelah mendapat saran dari sang pertapa, Raja Asmawikana segera mengirim utusan untuk menitipkan putranya kepada Mbok Rondho. Ia juga memerintahkan beberapa pengawalnya yang lain untuk menangkap dukun yang telah menyihir putranya untuk dihukum pancung. Namun sayang, dukun itu telah kabur dari rumahnya untuk menyelamatkan diri. Rupanya, Dewi Dursilawati telah memberitahu perihal penangkapan itu kepada si dukun. Sementara itu di tempat lain, para utusan raja telah tiba di rumah Mbok Rondho untuk menyerahkan Joko Kendil. “Mbok Rondho! Kami adalah utusan Raja Asmawikana. Kanjeng Gusti memerintahkan kami untuk menitipkan putranya kepada Mbok. Sebagai ucapan terima kasih, Kanjeng Gusti juga menitipkan emas, intan, dan permata untuk bekal hidup Mbok bersama Joko Kendil,” pesan salah seorang utusan. Mbok Rondho pun menerima Joko Kendil dengan senang hati. Ia berjanji akan merawat dan membesarkan Joko Kendil dengang penuh kasih sayang. Sejak itu, Joko Kendil berada di bawah asuhan Mbok Rondho. Ketika Joko Kendil berumur belasan tahun, Mbok Rondho sering mengajaknya ke pasar dan ke ladang. Joko Kendil adalah anak yang rajin, baik hati, dan suka membantu orang-orang yang sedang kesusahan. Tak heran, jika semua orang sayang kepadanya. Waktu berjalan begitu cepat. Joko Kendil pun tumbuh menjadi pemuda dewasa. Ia pun semakin rajin membantu ibu angkatnya bekerja di ladang. Ia juga suka membantu masyarakat di sekitarnya yang membutuhkan tenaganya. Pada suatu hari, raja dari negeri seberang dengan rombongannya sedang mengadakan rekreasi di sungai di dekat Dusun Kasihan tempat tinggal Mbok Rondho dan Joko Kendil. Dalam rombongan tersebut hadir pula permaisuri dan putrinya yang jelita bernama Putri Ngapunten. Masyarakat Dusun Kasihan pun berbondong- bondong untuk melihat rombongan raja yang sedang berekreasi tersebut. Tak terkecuali Joko Kendil dan Mbok Rondho. Saat pertama kali melihat Putri Ngapunten, Joko Kendil pun langsung jatuh hati. Ia terus menatap wajah putri raja yang cantik nan rupawan itu hingga rombongan raja tersebut kembali ke negerinya. Bahkan, di sepanjang perjalanan pulang ke rumahnya, wajah cantik Putri Ngapunten selalu terbayang-bayang di hadapannya. Joko Kendil benar-benar jatuh hati kepada Putri Ngapunten dan berniat untuk meminangnya. Setibanya di rumah, ia pun menyampaikan niat tersebut kepada ibu angkatnya. “Bu! Joko jatuh hati kepada putri raja dari negeri seberang itu. Bersediakah Ibu melamarnya untukku?” pinta Joko Kendil. Alangkah terkejutnya Mbok Rondho mendengar permintaan putra angkatnya itu. “Ah, kamu jangan meminta yang aneh-aneh, Putraku! Mana mungkin Raja Negeri Seberang itu akan menerima pinanganmu dengan keadaanmu seperti ini. Apalagi dia itu putri raja satu-satunya. Sebaiknya, kamu urungkan saja niatmu itu, Putraku!” kata Mbok Rondho menasehati Joko Kendil. “Tidak, Bu! Apa salahnya jika Ibu mencobanya dulu,” desak Joko Kendil. Mulanya, Mbok Rondho menolak untuk memenuhi permintaan Joko Kendil. Namun, karena terus didesak, akhirnya ia pun bersedia untuk memenuhi permintaan putra kesayangannya itu. Ia pun segera ke istana untuk menyampaikan niat Joko Kendil kepada Raja Asmawikana. Penguasa Kerajaan Ngambar Arum yang bijak itu pun menyetujuinya. “Baiklah, Mbok Rondho! Aku merestui putraku menikah dengan Putri Ngapunten. Tapi, aku mohon Mbok Rondho yang datang ke Kerajaan Seberang untuk meminang putri raja itu. Aku akan menyiapkan segala keperluan pinangan ini dan mengutus beberapa pengawalku untuk mendampingimu ke sana,” pinta Raja Asmawikana. Mbok Rondho pun tidak kuasa untuk menolak permintaan Raja Asmawikana. Pada hari yang telah ditentukan, Mbok Rondo bersama utusan raja pun berangkat ke Kerajaan Seberang dengan membawa perhiasan emas dan intan permata untuk dipersembahkan kepada putri raja. Pada malam sebelum Mbok Rondho berangkat ke Kerajaan Seberang, Joko Kendil berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar pinangannya diterima. Berkat doanya tersebut, Tuhan pun membuka hati Raja Negeri Seberang melalui mimpi. Suatu malam, sang Raja bermimpi kejatuhan sebuah kendil. Ajaibnya, ketika kendil itu diberikan kepada putrinya, kendil itu tiba-tiba berubah menjadi seorang kesatria yang gagah dan tampan. Raja Negeri Seberang pun berharap mimpi tersebut menjadi kenyataan. Maka, ketika Mbok Rondho bersama utusan Raja Asmawikana datang meminang putrinya, ia pun langsung menerimanya. “Pinangan Joko Kendil saya terima. Kembalilah ke negeri kalian untuk menyampaikan berita gembira ini kepada Raja Asmawikana! Sampaikan kepadanya bahwa pesta pernikahan Joko Kendil dengan putriku akan dilaksanakan pekan depan!” seru Raja Negeri Seberang. “Baik, Gusti!” ucap Mbok Rondho dengan senang hati. Mbok Rondho bersama utusan raja pun mohon diri kembali ke istana untuk menemui Raja Asmawikana. Mendengar berita gembira tersebut, Raja Asmawikana segera memerintahkan seluruh pengawalnya untuk menyiapkan segala keperluan pesta pernikahan putranya. Pada hari yang telah ditentukan, pesta pernikahan Joko Kendil dengan Putri ngapunten pun dilangsungkan dengan meriah di istana Negeri Seberang. Pesta tersebut dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan seni dan tari. Undangan yang hadir pun datang dari berbagai penjuru negeri. Ketika Joko Kendil dan Putri ngapunten sedang duduk bersanding di atas pelaminan, para undangan tiba-tiba menjadi gaduh. Banyak di antara mereka yang menyesali atas pernikahan tersebut, karena kedua mempelai bukanlah pasangan yang serasi. Putri ngapunten adalah seorang putri raja yang cantik nan rupawan, sedangkan Joko Kendil putra raja yang memiliki bentuk kepala yang sangat buruk, yakni menyerupai kendil. Di tengah kegaduhan tersebut, tiba-tiba terjadi peristiwa ajaib. Joko Kendil tiba-tiba menghilang entah ke mana, sehingga Putri ngapunten tampak duduk seorang diri di atas pelaminan. Beberapa saat kemudian, tiba- tiba seorang pemuda tampan dan gagah muncul di antara kerumunan undangan, lalu berjalan menuju ke pelaminan dan duduk di samping Putri ngapunten. Para undangan tersentak kaget bercampur rasa senang ketika menyaksikan peristiwa ajaib itu. Mereka baru menyadari bahwa ternyata Joko Kendil adalah seorang putra raja yang tampan dan gagah. Akhirnya, pesta pernikahan berlanjut dengan suasana meriah. Para undangan pun merasa senang dan gembira menyaksikan kedua mempelai pengantin yang duduk di pelaminan. Kini, kedua mempelai tersebut telah menjadi pasangan yang sangat serasi. Mereka hidup bahagia dan harmonis dalam menjalani bahtera rumah tangga. Tidak lama setelah menikah, Joko Kendil dinobatkan menjadi raja untuk menggantikan ayahandanya yang usianya sudah mulai udzur. Seluruh keluarga istana merasa sangat bahagia atas penobatan Joko Kendil sebagai raja, kecuali Dewi Dursilawati. Ia merasa dengki dan iri hati, karena belum mendapat seorang putra yang diharapkannya untuk menjadi raja. Karena perasaan dengki itu, ia berniat untuk mencelakai istri Joko Kendil. Namun, niat busuk itu terlebih diketahui oleh Raja Asmawikana melalui petunjuk dari sang pertapa, sehingga ia gagal melaksanakannya. Ia melarikan diri masuk ke dalam hutan, karena takut mendapat hukuman dari Raja Asmawikana. Pada saat itulah, ia terperosok masuk ke dalam jurang dan tewas seketika. *** Demikian KISAH JOKO KENDIL dari daerah Jawa Tengah, Indonesia. Cerita di atas termasuk kategori dongeng yang di dalam terkandung nilai-nilai moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Nilai moral yang terkandung di dalam cerita di atas adalah sifat dengki, yaitu suatu sifat yang tidak senang atas keberhasilan atau kenikmatan yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk mecelakainya. Sifat dengki ini harus kita jauhi, karena ia bagaikan racun yang dapat mengubah rasa kasih sayang menjadi kebencian, bahkan hingga ke pembunuhan sekalipun. Hal ini ditunjukkan oleh sifat Dewi Dursilawati yang merasa iri dan dengki terhadap Prameswari, sehingga ia selalu berusaha untuk mencelakai Prameswari dan bayinya. “ kalau suka iri mengiri, sahabat menjauh, saudara pun lari, kalau suka dengki mendengki, orang muak Tuhan pun benci”. Agatha Nicole Tjang – Ie Lien Tjang ©
Teksnyaterdiri dua unsur, yaitu dendang dan kaba. Dendang adalah, syair yang dinyanyikan dan Kaba adalah cerita. Pada saat sekarang cerita disampaikan berlatar belakang kehidupan dalam sebuah kerajaan dengan tokoh yang memililiki kekuatan gaib. 4 TANGGOMO Tanggomo adalah tradisi lisan berbentuk syair dari Gorontalo, Sulawesi Utara.
Kisah dongeng Joko Kendil adalah salah satu cerita rakyat yang sangat populer berasal dari Jawa Tengah. Kendil merupakan alat menanak nasi yang biasa digunakan oleh masyarakat Jawa pada zaman dahulu. Dalam Bahasa Indonesia kendil disebut dengan istilah periuk nasi. Nah, apa hubungan periuk nasi dengan cerita dongeng Joko Kendil? Mari kita simak dari cerita berikut ini, yuk! Kisah Dongeng Joko Kendil dari Jawa Tengah Joko Kendil Bertubuh Kendil Sumber Youtube Dongeng Kita Pada zaman dahulu kala, di suatu desa terpencil di Jawa Tengah ada seorang janda miskin. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bentuknya menyerupai periuk untuk menanak nasi. Di Jawa Tengah, periuk untuk menanak nasi itu disebut kendil. Karena anak laki-laki itu menyerupai kendil maka Ia dikenal dengan nama Joko Kendil. Meskipun anaknya seperti kendil, namun sang ibu tidak merasa malu maupun menyesali, bahkan sebaliknya ia sangat menyayangi anaknya dengan tulus. Sumber Youtube Dongeng Kita Tahun demi tahun Joko Kendil bertambah umur dan semakin dewasa. Namun tubuhnya tidak berubah, tetap seperti kendil. Pada suatu hari Joko Kendil menyampaikan keinginannya untuk segera menikah. Tentu saja ibunya bingung, siapa yang mau menikah dengan anaknya yang berbentuk kendil. Ibunya semakin bingung lagi ketika Joko Kendil menyatakan hanya mau menikah dengan puteri raja. “Apa keinginanmu tidak keliru, anakku? Engkau anak orang miskin, bentuk tubuhmu seperti kendil. Mana mungkin puteri raja mau menikah denganmu?” kata ibunya. Tapi Joko Kendil tetap mendesak untuk segera melamarkan puteri raja untuknya. Akhirnya pada hari yang ditentukan Joko Kendil dan ibunya menghadap raja. Sang raja mempunyai tiga orang puteri yang cantik jelita. Artikel terkait Cerita Rakyat Mentiko Betuah dari Aceh yang Sarat Akan Pesan Moral Lamaran Joko Kendil terhadap Putri Raja Sumber Youtube Dongeng Kita Ibu Joko Kendil dengan hati-hati menyampaikan bahwa maksud kedatangannya adalah untuk melamar salah seorang puteri raja. Sang raja sangat terkejut tetapi dengan bijaksana Ia menanyakan jawabannya kepada ketiga putrinya itu. “Puteriku, Dewi Kantil, Dewi Mawar, dan Dewi Melati, adakah di antara kalian yang bersedia menerima lamaran Joko Kendil?” ujar Sang raja. “Ayahanda, saya tidak sudi menikah dengan anak desa yang miskin itu,” jawab Dewi Kantil ketus. “Saya pun tidak mau menikah dengan makhluk aneh itu. Saya hanya mau menikah dengan putera mahkota yang tampan dan kaya raya,” jawab Dewi Mawar dengan nada sombong. Sang raja pun mengalihkan pandangannya kepada Dewi Melati. “Ayahanda, mohon restui saya. Lamarannya saya terima dengan sepenuh hati,” jawab Dewi Melati. Sumber Youtube Dongeng Kita Mendengar jawaban Dewi Melati yang mengagetkan itu, sang raja pun tertegun sejenak. Ia tidak mengerti apa yang mendorong Dewi Melati bersedia menjadi istri Joko Kendil. Namun sebagai raja yang bijaksana Ia harus menepati janjinya. “Aku merestuimu, anakku,” kata raja. Keputusan Dewi Melati ini langsung disampaikan kepada ibu Joko Kendil. Akhirnya perkawinan Dewi Melati dan Joko Kendil pun dilangsungkan dengan meriah. Ejekan Demi Ejekan Masih Harus Ia Terima Sumber Youtube Dongeng Kita Joko Kendil pun resmi menjadi suami Dewi Melati dan mereka hidup berbahagia. Namun kebahagiaannya selalu terganggu dengan ejekan dan cemoohan kedua kakaknya. “Lihat, suami Dewi Melati jalannya menggelinding seperti bola,” kata Dewi Kantil yang sengaja bicara dengan keras agar terdengar oleh adiknya. “Wajahnya jelek, tubuhnya aneh, Iebih tepat untuk tempat buang sampah saja,” sambung Dewi Mawar. Semua ejekan itu diterima dengan tabah dan penuh kesabaran oleh Dewi Melati. Artikel terkait Isi Cerita Rakyat Sulawesi dan Nilai Moralnya yang Bisa Diajarkan ke Anak Joko Kendil Menjadi Ksatria Sumber Youtube Dongeng Kita Pada suatu hari, raja mengadakan perlombaan ketangkasan dan keterampilan menggunakan senjata sambil berkuda. Seluruh keluarga kerajaan menyaksikan lomba itu. Akan tetapi Joko Kendil tidak terlihat di arena perlombaan karena sakit. Dewi Melati pun duduk sendirian. “Hore! Hore!” teriak para penonton membahana saat melihat para panglima dan pangeran dari berbagai negeri memperlihatkan keahliannya. Di tengah-tengah kemeriahan lomba ketangkasan, tiba-tiba penonton terpesona melihat kedatangan seorang ksatria tampan dan gagah perkasa yang sedang memasuki arena. Ia mengenakan pakaian kerajaan yang gemerlapan dan naik kuda tunggangan yang gagah perkasa pula. Dewi Kantil dan Dewi Mawar Iangsung terpesona hatinya dan berusaha menarik perhatian pangeran itu. Mata mereka melirik Dewi Melati yang duduk termangu sendirian. “Hanya kita yang pantas bersanding dengan Pangeran tampan itu. Lihat, adik kita sedang termenung memikirkan kendil pujaannya,” ejek Dewi Mawar sambil mencibir ke arah Dewi Melati. Karena tak tahan menerima ejekan kedua kakaknya maka Dewi Melati pun meninggalkan arena perlombaan dan lari ke kamarnya. Artikel terkait Legenda Asal-Usul Selat Bali, Simak Pesan Moralnya Untuk Anak-Anak Perubahan Joko Kendil yang Tak Terduga Sumber Youtube Dongeng Kita Ketika masuk kamar, Dewi Melati tidak melihat suaminya yang terbaring sakit, melainkan hanya melihat sebuah kendil yang kosong. “Kendil ini yang membuatku selalu dihina sehingga membuatku sedih. Lebih baik kuhancurkan saja!” teriak Dewi Melati sambil menghempaskan kendil itu ke lantai sampai hancur berkeping-keping. Seketika itu juga tiba-tiba di hadapannya muncul seorang ksatria yang sangat tampan dan gagah perkasa persis pangeran berkuda yang mempesona di arena lomba. “Siapa kamu, mengapa ada di kamarku?” tanya Dewi Melati terkejut. “Akulah Joko Kendil suamimu,” ucap sang Pangeran. Sumber Youtube Dongeng Kita Sang Pangeran pun menceritakan bahwa tubuhnya yang berbentuk kendil itu adalah kehendak Dewata. Tubuhnya akan kembali seperti semula apabila ada seorang puteri raja yang tulus bersedia menikah dengannya. Dewi Melati begitu takjub mendengar cerita itu dan Iangsung memeluk suaminya dengan bahagia. Kejadian itu membuat Dewi Kantil dan Dewi Mawar malu sekaligus iri atas keberuntungan adiknya. Pesan Moral dari Dongeng Joko Kendil Pesan dan makna dari cerita legenda Joko Kendil ini adalah jangan melihat seseorang hanya dari luar dan penampilannya saja, karena yang baik rupa belum tentu baik dan yang buruk belum tentu seburuk yang dilihat. Itulah kisah menarik mengenai dongeng Joko Kendil yang sarat akan pesan moral. Selamat menceritakannya pada si kecil, ya, Parents! *** Baca juga Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
37 Kisah sejenis Jayaprana dan Layonsari merupakan cerita yang dikenal di Jawa Timur dan banyak dipahatkan pada candi- candi hindu dari kerajaan majapahit serta menjadi kisah Asal Mula Nama Kota Banyuwangi adalah.. a. b. Ande- ande Lumut Joko Kendil Layang Setto Layang kumitir Sri Tanjung Arjuna Wiwaha. 34.
Solo - Sosok pria berpakaian serba hitam yang disebut Joko Kendil viral di media sosial. Pria yang disebut-sebut sebagai pengembara asal Kabupaten Grobogan itu dikabarkan berada di wilayah Lasem, Rembang, Rabu 26/10/2022.Untuk diketahui, Joko Kendil merupakan salah satu tokoh dalam cerita rakyat dari Jawa Tengah. Saking kondangnya, nama Joko Kendil juga dipakai untuk nama kereta kuno yang dibeli perusahaan Belanda sebelum Indonesia merdeka. Berikut kisah tentang cerita rakyat Joko Kendil dan sejarah kereta Djoko Bahasa Jawa, Joko berarti perjaka atau pemuda. Sedangkan kendil adalah alat penanak nasi atau semacam periuk. Tokoh Joko Kendil mendapat julukan itu lantaran wajah dan postur tubuhnya yang disebut mirip kendil. Dalam buku Cerita Provinsi Jawa Tengah Joko Kendil disebutkan bahwa Joko Kendil merupakan anak seorang raja yang sangat rupawan. Ternyata, Joko Kendil terkena sihir sejak masih berada di dalam kandungan. Berikut dari buku yang diterbitkan KYTA itu, pada suatu ketika ada seorang raja bernama Asmawikana yang berkuasa di suatu daerah di Jawa Tengah. Raja itu punya satu permaisuri dan seorang selir yang pendengki itu memiliki banyak sifat jahat. Dia tidak rela jika kerajaan itu nantinya diwariskan kepada anak permaisuri. Maka itu, setiap permaisuri hamil, dia mencampurkan racun ke makanannya sehingga permaisuri itu akhirnya memantik kecurigaan sang raja. Saat permaisuri kembali hamil, raja menjaganya dengan sangat ketat. Kondisi itu membuat si selir gelap mata. Dia lantas menemui penyihir dan meminta agar bayi dalam kandungan permaisuri itu saat permaisuri melahirkan, bayinya berparas jelek dan kepalanya mirip kendil. Namun, permaisuri tetap merawat bayinya dengan penuh seorang peramal, untuk melepaskan sihirnya, bayi tersebut harus dirawat oleh seorang janda yang tinggal di tepi sungai di perbatasan kerajaan. Akhirnya Joko Kendil dirawat oleh sosok bernama Mbok Joko Kendil dewasa, desanya menerima kunjungan raja dari negeri seberang yang membawa tiga putrinya. Jatuh cinta pada salah satu putri itu, Joko Kendil pun meminta Mbok Rondho untuk Rondho kemudian menemui Raja Asmawikana dan meminta izin ke negeri seberang untuk melamarkan Joko Kendil. Raja pun setuju dan memerintahkan pengawalnya menemani Mbok dengan itu, raja di negeri seberang bermimpi mendapatkan sebuah kendi yang berubah menjadi kesatria tampan setelah diserahkan kepada anak cerita, kedatangan Mbok Rondho dan Joko Kendil disambut baik dan diterima menjadi suami putri bungsu raja tersebut. Di tengah pesta pernikahan, Joko Kendil akhirnya terbebas dari sihir. Dia berubah menjadi seorang pria yang sangat Kereta Djoko KendilNama Djoko Kendil dipakai untuk kereta bernomor seri SS9000 yang dibeli oleh perusahaan kereta api Staats Spoorwegen pada tahun 1938 dari pabrik Beynes Belanda. Kereta ini dibeli dengan tujuan untuk melengkapi kereta mewah Nacht Expres. Kereta Nacht Expres diresmikan 1 November dari situs Kereta Nacht Expres expres malam menjelajahi rute Surabaya-Jogja-Purwokerto-Jakarta dalam waktu 11 jam 27 menit. Kereta seri SS9000 merupakan kereta dengan fasilitas tempat tidur yang dilengkapi sistem penyejuk udara. Kereta ini panjangnya 20 usia yang semakin tua, kereta-kereta seri SS9000 mulai terpinggirkan dan turun kelas menjadi kereta penumpang kelas ekonomi dan kereta kereta-kereta bekas SS9000 merupakan peninggalan yang sarat nilai sejarah, maka Balai Yasa Surabaya Gubeng merehabilitasi dua kereta bekas SS9000 yang tersisa menjadi kereta mewah. Rehabilitasi itu dimulai awal 2008."Agar mudah diingat, dua kereta bekas SS9000 ini diberi nama baru yaitu Djoko Kendil. Nama Djoko Kendil diambil dari hikayat seorang putri Kerajaan Brawijaya yang jatuh cinta pada Djoko Kendil, seorang pemuda dari kalangan masyarakat biasa," dikutip dari 28 April 2009, Kereta Djoko Kendil mendapat kehormatan membawa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa menteri, dari stasiun Tanjung Priuk ke stasiun Pasar Senen. Sebelum naik ke Kereta Djoko Kendil, Presiden SBY terlebih dahulu meresmikan selesainya renovasi stasiun Tanjung Priuk. Simak Video "Heboh Joko Kendil Musafir Asal Grobogan Naik Mobil Polisi" [GambasVideo 20detik] dil/sip
Perancanganbuku cerita bergambar pengenalan aksara Jawa untuk anak usia 6-8 tahunn / Arif Winarno oleh: Winarno, Arif Terbitan: (2013) Perancangan buku cerita bergambar dengan permainan berjudul Jaka Kendil untuk anak usia 6-7 tahun /
Crita Rakyat Basa Jawa Joko Kendil Dalam Bahasa Jawa Pada artikel kali ini saya akan berbagi sebuah cerita rakyat Joko Kendil yang disajikan dalam bahasa Jawa. Sebelum menyimak cerita sebaiknya kalian memahami terlebih dahulu tentang cerita rakyat. Apa Itu Cerita Rakyat? Cerita rakyat merupakan cerita masa lampau yang berkembang di kalangan masyarakat yang memiliki ciri khas setiap kultur budaya di tiap-tiap daerah. Biasanya setiap daerah memiliki ragam cerita rakyat yang berbeda-beda, cerita tersebut dapat mencakup sejarah dan kekayaan budaya masing-masing daerah. Apa Ciri-ciri Cerita Rakyat? Cerita rakyat memiliki beberapa ciri-ciri sebagai pembeda dengan cerita-cerita lainnya, yaitu Mempunyai sifat yang trasisional Ceritanya bersifat turun temurun Mempunyai ragam versi dan variasi Kaya dengan nilai-nilai luhur Nama pengarang tidak ada bersifat anonim Pembuat cerita yang pertama kali tidak diketahui Ceritanya berkembang dari mulut ke mulut Apa Saja Jenis Cerita Rakyat ? Cerita rakyat mempunyai beberapa jenis diantaranya dapat berisi tentang asal - muasal tokoh terkenal di kalangan masyarakat atau tentang asal-usul suatu tempat. Selain itu Cerita Rakyat dapat berupa fabel atau cerita tentang binatang. Dapat disimpulkan jenis-jenis cerita rakyat yaitu fabel, sage, legenda, mite, epos, dan cerita jenaka. Langsung saja di bawah ini merupakan cerita rakyat Joko Kendil dengan bahasa Jawa Cerita Rakyat Joko Kendil berbahasa Jawa Joko Kendil yaiku putrane Prabu Asmawikana saka Kerajaan Ngambar Arum, Jawa Tengah, Indonesia, sing dilahirake cacat, yaiku kepalane kaya bentuk kendil. Kendil ing basa Jawa tegese pot utawa panci. Miturut crita, Joko Kendil nandhang cacat amarga dikalahake dening dukun wiwit isih ana ing rahim ibune. Senadyan kahanan kasebut, Joko Kendil bisa nikahi putri raja ayu lan ayu. Narasi ing dhaerah Jawa Tengah, Indonesia, ana sawijining raja sing jenenge Asmawikana sing mrintah ing Kerajaan Ngambar Arum. Raja Asmawikana duwe permaisuri jenenge Prameswari lan selire Dewi Dursilawati. Nanging dheweke durung duwe putra mahkota sing bakal nerusake tahta kerajaan. Iki nggawe atine Sang Prabu sedih. Saben dinten piyambakipun tansah lenggah ing dhamparipun. Bener, Prameswari wis ngandhut kaping pindho, nanging uga keguguran kaping pindho. Panyebab keguguran Prameswari disebabake drengkine Dewi Dursilawati. Dheweke ngracuni klawan racun ing panganan Prameswari lan ombene kanthi senyawa. Dewi Dursilawati nindakake amarga dheweke kepengin putrane lahir saka rahimane sing bakal ngganti posisi Raja Asmawikana mengko. Siji sore, nalika Raja Asmawikana lungguh ing dhamparipun, dumadakan ana rasa curiga tumuju marang garwane Dewi Dursilawati. "Wow, yake Dewi Dursilawati wis nyampuri racun menyang panganane Prameswari," pikire. Wiwit kuwi, Raja Asmawikana tansah narik kawigaten marang kesehatan Prameswari, utamane ing babagan panganan. Nalika Prameswari diwenehi putran kaping telu, dhèwèké dhawuh marang wanita pengadilan supaya mriksa panganan lan ombenan sing bakal dipasrahaké marang Prameswari lan nonton permaisuri nalika mangan. "Hei para dayang-dayang! Elingi, ratu sang Prameswari aja mangan lan ngombe tanpa kawruh! Sampeyan kudu nonton kabeh pinggan sing bakal dipangan! "Ngendikane Raja Asmawikana. "Inggih, Kanjeng!" Wangsulane dayang-dayang kanthi bebarengan. Wiwit kuwi, kabeh kebutuhan pangan lan ombenan Prameswari diwenehake ing sangisore pengawasan wanita pengadilan. Mangkene, Dewi Dursilawati ora bisa racun Prameswari. Nanging, selir raja licik kasebut ora keentekan akal. Dheweke lunga menyang mbah dhukun supaya njaluk bantuan kanggo guna-guna bayi ing rahim Prameswari. "Hei, Mbah Dhukun! Aku pengin njaluk bantuan sampeyan! Guna-gunanen bayi sing ana ing kandhutan Prameswari dadi cacat! "Nyuwun Dewi Dursilawati. Penyihir mènèhi panjalukane Dewi Dursilawati. Sawise isi Prameswari sangang sasi wis lawas, dhukun ndadekake bayi sing ora lara. Ora suwé, Prameswari nglairaké anak lanang. Apa kang gawe kaget kulawarga kraton, utamané Raja Asmawikana, nalika weruh putrané lair kanthi cacat, yaiku sirahé kaya panci. Dheweke lan ratu padha sedhih banget kanggo ndeleng kondisi putrane. Sang Permaisuri nguwuh ing wayah awan lan wengi. Nanging, dheweke terus ditampa kanthi becik. Bayi kasebut dijenengi Joko Kendil sing diruwat kanthi seneng karo tresno. Nanging, Raja Amawikana ora gelem nyawang putrane cacat saumure urip. Banjur dheweke, dhawuh marang pengawal pribadhi kanggo ngundang pertapa sing kondhang saka Mandraguna kanggo ndeleng kondisi putrane. Sawijining dina, pertapa teka ing istana ngadhepi Raja Asmawikana. "Pangapuraning, Gusti! Apa aku bisa mbantu? "Ditakoni ing peteng nalika saluting. Raja Asmawikana uga nyritakake babagan kondisi putrane kang lair kanthi cacat. "Hei Pertapa! Apa sampeyan ngerti sebabe anakku duwe penyakit? Apa penyakit iki bisa ditambani? ", takon Raja Asmawikana kanthi emosi. "Pangapuraning, Gusti! Miturut kawruh saka abdi, putra saka kamulyan sampeyan katon ing sihir. Sampeyan kudu ngandelake putra agung menyang mbah putri sing jenenge Mbok Rondho. Panjenengane manggen ing pinggir kali, ing sacedhake wewengkone Prabu Dawud. ". Sawijining dina, putra kamulyan sampeyan bakal dadi ksatriya sawise nikahi putri kraton," pratelane para pahlawan. "Matur nuwun aku wis mbok ngerteni, Pertapa!" Ujare Raja Asmawikana. Sawise njupuk nasehat saka pertapa, Raja Asmawikana langsung ngirim utusan kanggo ngandel putrane marang Mbok Rondho. Dheweke uga dhawuh marang para pengawal liyane kanggo nyekel dhukun sing wis nyenyamah putrané supaya dipenggal. Nanging sayang, dhukun wis mlayu omah kanggo nylametake awake. Ternyata, Dewi Dursilawati wis matur marang dukun babagan penahanan. Dene ing panggonan liya, para utusan raja teka ing omah Mbok Rondho kanggo ngulungake Joko Kendil. "Mbok Rondho! Kita iku utusanipun Gusti Asmawikana. Kanjeng Gusti paring dhawuh supados masrahaken putranipun dhateng Mbok. Minangka matur nuwun, Kanjeng Gusti uga ninggalaken emas, berlian, lan permata kanggo urip Mbok karo Joko Kendil, "dhawuh salah sawijining utusan. Mbok Rondho nampi Joko Kendil kanthi seneng. Dheweke janji njaga lan ngunggahake Joko Kendil kanthi tresna. Wiwit kuwi, Joko Kendil ana ing sangarepe Mbok Rondho. Nalika Joko Kendil umur 20 taun, Mbok Rondho kerep nggawa dheweke menyang pasar lan menyang lapangan. Joko Kendil minangka bocah sing rajin, seneng banget, seneng karo wong sing kesengsem. Ora maido, yen kabeh wong tresna marang dheweke. Wektu mlaku cepet. Joko Kendil uga dadi wong nom-nom dewasa. Dheweke uga dadi luwih rajin mbantu Mbok Rondho ing lapangan. Dheweke uga seneng mbantu wong-wong ing lingkungan sing butuh. Siji dina, raja saka negara jaban rangkah kanthi rombongan-jambone lagi nglakoni rekreasi ing kali cedhak Dukuh Kasihan ing ngendi Mbok Rondho lan Joko Kendil urip. Ing grup kasebut uga ana permaisuri lan putriné putri ayu sing dijenengi Putri Ngapunten. Masyarakat Dusun Kasihan kumpul kanggo ndeleng rombongan saka raja sing rekreasi. Ora mung Joko Kendil lan Mbok Rondho. Nalika dheweke ndeleng Putri Ngapunten, Joko Kendil langsung tresna. Dheweke terus nliti marang ratu sing ayu lan éndah, senajan rombongan raja wis bali menyang negarane. Ing kasunyatan, ing wayah sore, rai ayu Ngapunten tansah mbayangna ing sangarepe dheweke. Joko Kendil pancen rumangsa tresna karo Putri Ngapunten lan duwe niate nyuwun ngalmar. Dumugi ing omah, piyambakipun ugi nedahaken niat punika dhateng ibu angkatipun. "Ibu! Joko tresna putri raja saka negara liya. Apa kowe arep nglamar kanggo aku? ", takon Joko Kendil. Mbok Rondho kaget banget amarga krungu panjaluk saka anak angkaté. "Ah, ora, sampeyan aja njaluk aneh, anakku! Apata mungkin bisa nampa proposal sampeyan karo kahanan kaya iki. Menapa malih, piyambakipun minangka putrinipun sang putri. Mbok Rondho mbokmenawa menehi saran marang Joko Kendil. "Ora, Bu! Apa salah yen sampeyan nyoba dhisik, "ngendikan Joko Kendil. Ing wiwitan, Mbok Rondho ora gelem nampani panjaluke Joko Kendil. Nanging, amarga dheweke terus digandhengake, dheweke pungkasanipun kepéngin nepangi panjaluk saka putra kang katresnan. Dheweke langsung menyang istana kanggo ngirim niat Joko Kendil marang Raja Asmawikana. Penguasa wicaksana Ngambar Arum Raya setuju. "Inggih, Mbok Rondho! Aku mberkahi anakku supaya nikah karo Putri Ngapunten. Nanging, aku njaluk Mbok Rondho sing teka ing Karajan Utara kanggo nglamar putri raja. Aku bakal nyiyapake kabeh kebutuhan saka proposal iki lan ngirim sawetara pengawal sandi kanggo ngiringi sampeyan ana, "njaluk Sang Prabu Asmawikana. Mbok Rondho ora bisa nolak permintaan Raja Asmawikana. Ing dina sing ditemtokake, Mbok Rondo lan utusan raja ninggalaké Kerajaan Seberang kanthi perhiasan emas lan permata berlian sing bakal ditawani kanggo putri raja. Ing wayah wengi sadurunge Mbok Rondho tindak menyang Kerajaan Seberang, Joko Kendil ndedonga marang Gusti Kang Maha Kuwasa supaya usulane ditampa. amarga pandonga iki, Gusti Allah uga mbukak ati Raja Negara nang ngimpi. Siji wengi, Raja ngimpi mlayu menyang kendil. Saestu, nalika kendil diwenehake marang putriné, kendil dumadakan dadi ksatria sing gagah lan tampan. Raja Negeri Seberang uga ngarep-arep yen impen bakal dadi nyata. Dadi, nalika utusan Mbok Rondho lan Raja Asmawikana teka arep nglamar putrine, dheweke langsung ditampa. "Aku nampa lamarane Jaka Kendil. Mbalika menyang negara kanggo ngirim berita apik iki menyang Raja Asmawikana! Kandhanana manawa manten Joko Kendil karo putriku bakal ditindakake sabanjure! ", ngendikane Raja Seberang. "Inggih, Gusti!" Mbok Rondo ngendika kanthi seneng. Mbok Rondho lan utusan raja nyuwun bali menyang istana kanggo ketemu karo Raja Asmawikana. Ngadhepi kabar apik, Raja Asmawikana langsung marentah kabeh pengawal pribadine kanggo nyiapake kabeh kebutuhane kanggo pesta ulang tahun putrane. Ing dina sing ditemtokake, pesta kawinan Joko Kendil karo Putri Ngapunten diarani nengsemake ing istana negara Seberang. Pesta iki dirayakake dening pagelaran seni lan tari. Undhangan uga ana ing macem-macem negara. Nalika Joko Kendil lan Putri padha lungguh ing pinggir dalan, tamu undhangan dumadakan dadi rame. Akeh wong nyeseli perkawinan iku, amarga pengantene putri karo pasangane ora cocog. Putri ngapunten minangka putri raja ayu lan ayu, dene Joko Kendil, putrane Sang Prabu, nduweni wujud sirah sing banget ala, sing kaya kendil. Ing tengah-tengah geger, ana acara ajaib sing dumadi. Joko Kendil tiba-tiba sirna nang endi wae, saengga Putri Ngapunten ketoke wis lungguh piyambak ing lorong. Wektu sawisé kuwi, dumadakan ana wong nom-noman sing tampi lan nggantheng muncul ing antarané para tamu, banjur tindak menyang lorong lan lungguh ing samping Putri ngapunten. Para undangan padha giris kanthi bungah nalika nonton acara ajaib. Dheweke mung ngerti yen Joko Kendil minangka putra raja sing tampan lan tampan. Pungkasan, pesta kasebut tetep kanthi suasana perayaan. Pengundang felt seneng lan seneng ndeleng pengantene putri sing lungguh ing lorong. Saiki, pangantèn putri wis dadi pasangan sing rukun banget. Padha manggon kanthi seneng lan harmoni kanthi manggon ing prau omah. Ora suwé sawisé nikah, Joko Kendil diangkat dadi raja kanggo ngganti bapakné sing wis wiwit udzur. Kabeh kulawarga kraton banget seneng karo penobatan Joko Kendil dadi raja, kajaba Dewi Dursilawati. Dheweke seneng lan cemburu, amarga dheweke ora duwe anak lanang kang dijaluk dadi raja. Amarga saka iku, dheweke arep gawe cilaka garwane Joko Kendil. Nanging, niat jahat iki utamané dikawruhi dening Raja Asmawikana liwat instruksi pertapa, mula dheweke ora bisa nindakake. Dheweke mlayu menyang alas amarga dheweke ora bakal dituntut dening Raja Asmawikana. Ing wayahe, dheweke tiba ing jurang lan seda kanthi cepet. Anda dapat mendownload cerita Joko Kendil dalam bahasa Jawa di atas, silahkan klik link di bawah Link 1 Download Cerita Rakyat Bahasa Jawa Joko
Soloposcom, PATI-- Masjid Baiturrohim Gambiran disebut-sebut sebagai masjid tertua di Kabupaten Pati.Masjid yang dibangun pada tahun 1600-an ini menjadi penanda penyebaran agama Islam di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani. Mengutip suara.com, Minggu (11/42021), masjid ini terletak di Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo.Jaraknya sejauh 3,5
Solo - Jawa Tengah memiliki beragam cerita rakyat. Salah satunya adalah kisah mengenai Joko Bahasa Jawa, Joko berarti perjaka atau pemuda dan kendil adalah alat penanak nasi atau semacam periuk. Tokoh dalam cerita ini mendapatkan nama ini lantaran wajah dan bentuk tubuhnya yang terlihat jelek dan tidak sebenarnya, Joko Kendil merupakan anak seorang raja yang sangat rupawan. Rupanya, dia terkena sihir sejak masih berada di dalam kandungan. Seperti apa ceritanya? Buku berjudul Cerita Provinsi Jawa Tengah; Joko Kendil dari penerbit KYTA menuliskan cerita rakyat yang sudah turun temurun itu. Dikutip dari buku tersebut, pada suatu ketika ada seorang raja bernama Asmawikana yang berkuasa di suatu daerah di Jawa Asmawikana memiliki satu permaisuri dan seorang selir. Namun, selir yang pendengki itu memiliki banyak sifat jahat. Dia tidak rela jika kerajaan itu nantinya diwariskan kepada anak permaisuri. Dia menginginkan agar kekuasaan kerajaan nantinya diturunkan ke itu, dia selalu berusaha agar permaisuri tidak punya anak. Setiap permaisuri hamil, dia mencampurkan racun ke makanannya sehingga permaisuri raja akhirnya merasa curiga. Saat permaisuri kembali hamil, dia menjaganya dengan sangat ketat. Hanya orang kepercayaan yang boleh mendekat dan memberikan itu membuat selir menjadi gelap mata. Dia lantas menemui penyihir dan meminta agar bayi dalam kandungan permaisuri itu itu membuat semua pihak terkejut saat permaisuri melahirkan. Bayinya berparas jelek dan memiliki kepada dengan bentuk mirip kendil atau panci. Meski demikian dia tetap merawat bayinya dengan penuh kasih Raja Asmawikana yang merasa sedih lantas menemui seorang peramal. Dia akhirnya mendapat informasi bahwa bayi itu terkena sihir jahat. Untuk melepaskan sihir itu, bayi tersebut harus dirawat oleh seorang janda yang tinggal di tepi sungai di perbatasan kata peramal tersebut, pengaruh sihir itu akan lenyap dan putranya akan menjadi orang yang tampan. Setelah berdiskusi dengan permaisuri, saran peramal itu akhirnya tempat yang lain, seorang janda bernama Mbok Rondho bermimpi aneh. Perempuan miskin itu bermimpi kejatuhan bulan di siang hari. Saat ke pasar, Mbok Rondho bertemu seorang peramal yang mengatakan bahwa perempuan itu akan mendapatkan seorang rasa kurang percaya, Mbok Rondho lantas memilih pulang. Setibanya di rumah ternyata sudah ada beberapa tamu utusan raja. Ternyata raja ingin menitipkan anaknya ke Mbok Rondho. Meski bayi itu wajahnya aneh, Mbok Rondho menerimanya dengan senang Rondho merawat Joko Kendil dengan penuh kasih sayang hingga bayi itu akhirnya beranjak dewasa. Joko Kendil yang rajin membuat warga di sekitar rumah Mbok Rondho juga hari, desanya mendapat kunjungan dari seorang raja dari negeri seberang. Raja itu membawa tiga putrinya. Saat melihat salah satu putri, Joko Kendil langsung merasa jatuh cinta. Dia meminta Mbok Rondho untuk meminang gadis Joko Kendil membuat Mbok Rondho bingung. Dia lantas menemui Raja Asmawikana untuk meminta izin ke negeri seberang, meminang seorang putri untuk Joko Kendil. Raja pun setuju dan memerintahkan pengawalnya menemani Mbok Rondho dengan membawa keperluan yang Mbok Rondho, Joko Kendil dan pengawal lantas berangkat ke negeri pinangan itu diterima? Baca halaman selanjutnya
n0YX. t8cf1zvee9.pages.dev/281t8cf1zvee9.pages.dev/197t8cf1zvee9.pages.dev/142t8cf1zvee9.pages.dev/227t8cf1zvee9.pages.dev/183t8cf1zvee9.pages.dev/89t8cf1zvee9.pages.dev/74t8cf1zvee9.pages.dev/338t8cf1zvee9.pages.dev/8
cerita joko kendil dalam bahasa jawa